PS2 makin mendekati akhir dari masa jayanya. Tapi bukan berarti game-game bagus makin berkurang. Rogue Galaxy membuktikan bahwa taring PS2 masih tajam.

Grafik B-

Grafik Rogue Galaxy tergolong bagus untuk ukuran PS2. Penggunaan Cell Shading di game ini sangat pas. Karakter dan monster di-render dengan halus. Efek-efeknya juga cukup bagus dan entah kenapa mengingatkan saya dengan apa yang saya lihat di serial Final Fantasy. Karakter yang kita kendalikan dan musuh yang kita lawan juga ditampilkan dengan baik. Bos-bos raksasa pun di-render dengan cukup halus dan akan menanamkan ketakutan tersendiri saat baru pertama kali melihatnya.

Salah satu kelemahan grafiknya adalah detail background dan teksturnya terasa agak kasar dan kurang halus. Meski demikian hal ini bisa dapat dimaklumi mengingat dunia Rogue Galaxy sangat luas dan bisa kita akses tanpa loading. Perpindahan dari satu area ke area lain akan terjadi tanpa terasa. Transisi dari eksplorasi dunia menuju battle pun terjadi dengan singkat dan nyaris tanpa loading sama sekali.

Sound C+

Sound efek di serial ini tergolong standar genre RPG. Meski demikian musiknya cukup bagus dan sesuai dengan tema game ini. Musik saat battle akan memompa adrenalin Anda, dan musik yang mengiringi momen-momen sedih pun terasa pas.

Gameplay B

Jika Anda menyukai sistem battle Star Ocean atau serial Tales, Anda pasti menyukai battle sistem di Rogue Galaxy. Yup, game ini menggunakan sistem battle real time. Anda bisa bergerak dengan bebas saat bertarung. Dua karakter lain akan dikendalikan oleh CPU sesuai dengan taktik yang Anda set di menu karakter. Anda bisa mengatur mereka untuk beraksi sendiri-sendiri, menyerang musuh yang sama dan sebagainya. Di saat-saat tertentu karakter yang dikendalikan komputer juga akan mengajukan pilihan jurus yang akan mereka keluarkan. Di saat ini kita tinggal memilih jurus yang kita inginkan dengan menekan tombol L1 atau L2. Selain itu Anda juga bisa mengeluarkan ilmu super dengan mengumpulkan orb berwarna biru yang dijatuhkan musuh lalu menekan tombol R1 dan kotak secara bersamaan. Setelah kita kita tinggal menekan tombol yang tertera di layar dan voila, super damage! Oh ya, jika mau, kita juga bisa mengganti karakter yang kita kendalikan saat battle. Mirip Star Ocean, kan?

2


Untuk mendapatkan skill baru, kita tinggal mengakses menu Revelation. Di menu ini ada slot-slot yang harus diisi item-item tertentu. Setelah slot-slot tersebut diisi item yang diminta, kita akan mendapatkan skill baru. Begitu seterusnya.

Eksplorasi di game ini juga cukup interaktif. Kadang untuk melanjutkan petualangan, kita harus mendapatkan item tertentu. Tapi jangan cemas, di peta ada hint tempat-tempat yang harus kita tuju guna mendapatkan item-item tersebut.

3

Selain itu juga ada sistem hunter rank. Kita bisa meningkatkan peringkat kita dengan membunuh monster-monster tertentu dan juga bos. Selain itu juga ada segmen penangkapan dan pengembangbiakan serangga. Tujuannya? Ya untuk diadu dengan serangga milik NPC. Pokemon banget, ya?

Longevity B+

Sebagai game RPG, Rogue Galaxy butuh waktu yang agak lama untuk ditamatkan. Dengan segala tetek bengek seperti side quest, hunter rank dan adu serangga, game ini sangat memikat untuk dimainkan jangka panjang.

Editor's Tilt B-

Jujur saja, saya merasa Rogue Galaxy adalah RPG campur sari. Ada begitu banyak unsur yang diambil dari game RPG lain. Tidak original? Begitulah. Apakah Rogue Galaxy layak untuk dimainkan? Sangat! Apakah fun? Ya! Tak diragukan lagi, game ini menawarkan kesegaran baru di pengujung hayat PS2. Jangan dilewatkan.

4

Kebanyakan game-game yang dibuat berdasarkan film biasanya jelek atau biasa-biasa saja. Lalu bagaimana dengan Ghost Rider? Apakah game ini akan mengalami nasib yang sama seperti para pendahulunya?

Grafik C

Ghost Rider memiliki penampilan yang cukup lumayan. Jika dibandingkan dengan game sejenis macam Devil May Cry dan God of War, grafik Ghost Rider akan terasa biasa-biasa saja dan tidak istimewa. Meski demikian bukan berarti grafiknya jelek. Ghost Rider dan para musuhnya tampil dengan meyakinkan. Gerakan mereka juga tidak terlalu kaku. Latar belakangnya terkesan standar saja, tapi cukup untuk menampilkan mood game ini.

1

Sound C

Tak banyak yang bisa dikatakan tentang aspek audio di game Ghost Rider. Sound efek dan musiknya hanya berada di hitungan standar. Sound efeknya tipikal game action adventure dan musiknya pun tak terasa istimewa.

Gameplay B-

Gameplay Ghost Rider adalah gabungan Devil May Cry dan God of War. Kita dapat melakukan combo, menembak dengan shotgun, menghabisi musuh dengan melakukan finishing move dan sebagainya dan sebagainya. Musuh yang kita bantai akan menjatuhkan dua jenis orb yaitu orb kuning dan orb hijau. Orb kuning berguna untuk mendapatkan combo baru, mengingkatkan life, menambah daya hancur shotgun dan peluru motor (yup, di game ini kita juga bisa mengendarai motor), serta membuka berbagai item keren macam video proses pembuatan game ini dan komik Ghost Rider. Orb Hijau berguna untuk mengeluarkan ilmu besar yang mampu menghabisi beberapa musuh sekaligus.

2

Harus diakui, gameplay-nya tidak original. Meski demikan, game ini sangat fun untuk dimainkan. Game ini dirancang agar kita bisa menghajar musuh dengan mudah. Jika telah menguasai cara mengeluarkan combo, cara memblok dan menghindar, kita takkan kesulitan menghajar musuh baik besar atau pun kecil. Harus dicatat, di game ini kita biasanya akan menghadapi banyak musuh di saat yang sama. Itu berarti sepanjang game ini kita akan mendapatkan aksi seru yang tak ada habisnya.

3

Seperti yang saya tulis di atas, kita bisa mengendarai motor di game ini. Gameplaynya gabungan antara Road Rash dan Twisted Metal (setidaknya itulah yang terlintas di benak saya). Kita bisa menghajar lawan yang mengejar kita dengan rantai atau dengan peluru. Selain itu kita juga bisa melakukan trik seperti double jump atau sliding untuk melewati rintangan yang menghadang.

Longevity C

Longevity game ini cukup terbatas. Anda akan bosan setelah menamatkannya. Total waktu Anda memainkannya takkan melebihi 10 jam. Setalah menamatkannya, kemungkinan besar Anda takkan mau memainkannya lagi.

4

Editor's Tilt C+

Gameplay-nya tidak original, grafik dan sound-nya biasa-biasa saja. Meski demikian game ini menawarkan hiburan yang cukup seru. Fun factor adalah satu-satunya nilai jual game ini. Memang tidak original, tapi jika game ini seru, siapa yang peduli?

Activision memang masih belum mengakui dengan resmi rencana untuk game DJ Hero yang akan datang. Namun, kali ini sepertinya gamers harus melangkahi Activision terlebih dahulu dan mengetahui mengenai kebenaran akan kabar tersebut lewat bintang dari game itu sendiri. Tampaknya, sang bintang tersebut sudah tidak lagi dapat menyembunyikan keantusiasannya. Dikabarkan bahwa DJ ternama asal Belanda, Tiesto, akan turut berkontribusi pada game tersebut. Tiesto sendiri yang mengumumkan mengenai kabar tersebut di newsletter pribadinya.

“Kami merasa bangga untuk mengumumkan bahwa Tiesto telah bekerjasama dengan pengembang Activision dalam proyek DJ Hero,” tulis isi dari newsletter tersebut. Tiesto sendiri juga mengemukakan beberapa tanggapan positif mengenai keterlibatannya pada proyek game ini. “Saya sangat tertarik pada hal ini! Saya pikir ini merupakan sebuah cara yang hebat untuk memperkenalkan orang-orang dengan DJ-ing,” ungkap Tiesto. “Mungkin mereka sadar bahwa ini tidak semudah apa yang mereka pikirkan. Tetapi, saya yakin upaya ini dapat menghasilkan sejumlah penggemar baru. Musik dance tidak begitu jauh dari hip-hop, sebagai contohnya. Saya harap, musik yang saya gubah dapat menarik berbagai golongan penggemar!” komentarnya dengan antusias.

Seberapa jauh keterlibatan Tiesto memang masih belum dijelaskan, dan selain itu, masih banyak pula yang belum diketahui mengenai proyek game ini. Sejauh ini, game tersebut dikabarkan akan hadir bersamaan dengan sebuah kontroller yang mewakili peranan sebuah DJ deck. Seperti perkiraan yang telah beredar, sudah tidak mengejutkan lagi apabila gameplay dari game ini akan tidak jauh berbeda dari Guitar Hero. Rumornya, game ini juga akan menyertakan sebuah multiplayer mode dimana pemain lain dapat ikut serta dengan sebuah guitar controller.

2008 merupakan sebuah titik awal yang baru bagi Electronic Arts. Bisa dibilang begitu karena perusahaan game yang satu ini, sebelumnya lebih cenderung menelurkan game-game bergenre sport. Namun, tahun kali ini terasa lebih berbeda bagi EA dengan rilisnya sejumlah judul-judul baru di industri game. Ada yang berhasil dengan prestasi sangat baik dan ada juga yang masih kurang. Bagaimanapun itu, CEO EA, John Riccitiello menyatakan bahwa mereka berencana untuk tetap maju dan melanjutkan franchise-franchise tersebut.

“Kami merasa sangat senang dengan banyaknya judul baru kami tahun ini,” ungkap Riccitiello. “Kami pikir Spore telah mendirikan sebuah awal yang kuat untuk terus berlanjut. Sama halnya dengan MySims. Dead Space pun terlihat sebagai pemenang besar berjangka panjang bagi kami. Kami harap Warhammer bisa terus berlanjut untuk tampil dengan baik,” lanjut Riccitiello mengenai game-game barunya. Mengenai Mirror’s Edge, Riccitiello menyebutkan tentang tanggapan-tanggapan kritis mengenai game tersebut yang menandakan bahwa franchise baru tersebut cukup layak untuk berlanjut. “Mirror’s Edge merupakan salah satu game yang paling banyak dibahas. Maka, game tersebut akan terus berlanjut. Kami akan memperhatikan sejumlah masalah yang ada pada game tersebut untuk memastikan bahwa game tersebut telah ada pada usaha yang kuat.”

Riccitiello juga berbicara lebih mengenai langkah EA pada judul-judul baru tahun ini. “Kami berusaha untuk menaruh kualitas dan inovasi di tahun 2008, dan kami sangat bangga dengan hal itu,” sebutnya. “Banyak hal yang terjadi dengan sebuah kekayaan intelektual baru pada keluaran pertama belumlah pasti menghasilkan sesuatu yang keluaran kedua dapat hasilkan. Dan saya akan membantah bahwa konsumen mungkin telah lebih pasif dalam mengambil resiko. Sebelumnya telah menjadi sebuah liburan yang marak. Saya pikir kami telah membuat nilai tambah bagi EA dan franchise kami, serta hal-hal yang dapat kami kerjakan untuk waktu mendatang.”

Belum lama ini, pimpinan dari Sony Computer Entertainment Europe yaitu David Reese, sempat mengumumkan bahwa masih belum ada rencana untuk menghasilkan PSP2. Akan tetapi, apabila kabar terbaru yang diperoleh ini benar adanya, maka David Reese sepertinya akan terlihat sebagai orang yang senang menyembunyikan suatu informasi. Menurut kabar terbaru yang tengah tersebar, sejumlah pengembang game (yang masih belum diketahui) dirumorkan telah memulai pengerjaan game untuk handheld penerus kesuksesan PSP.

Apabila kabar ini terbukti benar, maka hal ini dapat mengartikan bahwa PSP2 juga telah berada di dalam daftar kerja Sony dan kemungkinan akan tampak ke permukaan dalam tahun yang mendatang atau sekitar dua tahun lagi. Dengan mempertimbangkan PSP yang pertama kali dirilis pada tahun 2004, usia lima hingga enam tahun telah terhitung sebagai jangka yang cukup panjang bagi sebuah handheld. Akan tetapi, walaupun masih belum ada keterangan mengenai penerus dari PSP ini, beberapa pengembang game dikabarkan tengah mengerjakan game-game untuk itu.

Rencana tersebut tampaknya memang bukan untuk waktu yang dekat, terhitung dari sekarang. Lebih dekat dari saat ini, Sony rupanya juga diindikasikan telah berencana untuk merilis PSP-4000. Direncanakan untuk rilis pada musim gugur atau pada sekitar akhir tahun 2009, masih belum ada keterangan pula untuk seperti apakah perubahan atau perbaikan yang akan dihadirkan pada PSP tersebut, baik itu besar ataupun kecil.

Belum lama ini, PSP-3000 telah diluncurkan ke pasaran pada bulan Oktober yang lalu untuk mengikuti jejak PSP-2000, yaitu Slim & Lite pertama yang dirilis pada September 2007. Perkembangan selanjutnya? Gamers tunggu saja.

Publisher: Konami
Developer: Climax Studios
Platform: PlayStation 2
Genre: Horror Adventure
Origin: US
Release: 2008

Di Silent Hill Origins, pemain akan memerankan tokoh Travis Grady, seorang supir truk yang sedang melakukan tugas rutinnya ketika ia akhirnya tiba di sebuah kota misterius yang bernama Silent Hill. Kamu harus membantu Travis kabur dari kejaran penduduk kota yang sudah berubah jadi menyeramkan, sekaligus membongkar misteri dibalik halusinasi Travis soal masa lalunya, dan semacam 'penglihatan' yang dialaminya sejak kecil.

Pertempuran di game ini lebih dimaksimalkan. Travis bisa menggunakan tinju, dan berbagai senjata - termasuk juga pisau jagal dan palu godam untuk bertarung di dunia Silent Hill yang kelam. Endingnya juga bermacam-macam, tergantung aksi yang dilakukan oleh pemain.